sudah sedikit lebih mahir

setelah belajar menggunakan paint tool SAI.
seperti terlihat di postingan di sini 
di postingan itu aku masih benar-benar amatir, super amatir.
aku belajar otodidak, karena SAI hampir mirip dengan Corel Draw, pelajaran ketika aku masih SMA.
ternyata tidak begitu sia-sia aku mendengarkan pelajaran waktu itu.
di postingan itu aku masih belajar dengan gambar "diawang-awang" alias tidak ada gmbar untuk di contek.
alhasil gambar yang aku hasilkan seperti dipostingan itu.
kemudian aku belajar tracing dengan SAI.
aku mengambil salah satu foto di albumku.
dan kemudian aku otak-atik sehingga berubah menjadi seperti gambar di sebelah kiri.



kemudian kalian ingat fotoku ketika aku makan rainbow cake untuk yang pertama kalinya?
foto itu juga aku jadikan objek gambarku.
dan hasilnya seperti yang di sebelah kanan.
yah..
walau gambar-gambarku ini,
masih jauh jauh sekali dari kata excellent
but, it's nice
:P

kemudian, fotoku  yang berada di kamar mandi.
juga aku gambar pula.

aku tidak tahu, aku mempunyai bakat di sini atau bukan.
kurasa menggambar seperti ini tidak memerlukan bakat :D
yang diperlukan hanyalah waktu untuk membuatnya.

ternyata waktu berjalan begitu cepat,
kemarin pagi aku baru saja memulai untuk yang pertama menggambar dengan SAI.
dan sampai pagi ini aku sudah menghasilkan beberapa gambar yang menurutku cukup bagus. #PeDe

selamat hari minggu, dan selamat belajar..

› Read More

I miss my brother so much!

gambar ini aku persembahkan buat kakak laki-lakiku di manapun dia berada.
(semoga dia tidak melihatnya.)
kakak laki-lakiku bernama Feisal Aditya
dia sekarang bekerja di luar kota, tepatnya di jakarta.
yang otomatis jauh dariku dan keluarga.
but, itu sudah biasa.
sejak SMA dia memang sudah merantau,
SMA/SMK di bersekolah di Purwokerto, dan sewaktu kuliah dia di Jakarta, dan sekarang dia bekerja di Jakarta pula.
Oh ya, panggilan sayangku untuknya adalah Masal.

Aku tahu, aku sudah besar, begitupun dia.
tetapi aku masih saja merindukannya, rindu saat kita bersama-sama.
karena diantara kedua kakakku, dia lah yang mungkin lebih aku sayangi.
Dan satu-satunya orang yang mengerti aku selain ibuku adalah dia.
tidak salah kalau aku amat merindukannya sekarang.

Aku rindu sewaktu aku kecil, ketika kita masih bisa bermain bersama, becanda bersama, dan betengkar walau hanya masalah sepele.
Namun, kehidupan amatlah kejam.
kehidupan telah memisahkan kami berdua.
sudah tidak ada lagi waktu untuk bersenang-bersenang.
karena kami harus berjuang untuk bisa hidup di dunia yang memuakkan ini.

sudah tidak ada waktu lagi untuk hal-hal bodoh itu.
hal dimana kita harus merebutkan sesuatu yang tidak penting.
hal dimana kita saling menyalahkan satu sama lain.
hal dimana kita saling mengadu untuk hal yang tidak bermutu.

Apa itu?
semua itu tidak penting bagi dunia ini.
yang harus kita lakukan hanyalah belajar sampai larut, mengerjakan tugas hingga stress, dan mengabaikan semua yang tidak perlu.

Kehidupan ini, dunia ini..
mereka telah merenggut semua yang menyenangkan dari masa kecilku.
semuanya..

› Read More

Latihan "art"

what is this?
aku belajar menggunakan paint tool SAI,
dan..
inilah hasil yang aku dapatkan..
OMG!
jauh banget dari kata "bagus"
-__-"
yah, namanya juga masih latihan yah..
aku mengorbankan waktu untuk tugas-tugas kuliahku (yang akan ku kerjakan pagi ini) untuk membuat ini :(

and.. thisi is it :D

› Read More

Penyesalan

kenapa di dunia ini terdapat kata "penyesalan" ?
aku sama sekali tidak menginginkannya.

aku orang bergolongan darah A,
jika terjadi sesuatu, atau akan melakukan sesuatu,
aku lebih mengedepankan sisi keperfekan, kefektifan dan kefisienan.
bukan malah mengedepankan sisi emosionalku.
atau bisa disebut, aku lebih mementingkan pikiranku ketimbang perasaanku.

contoh nyata:
ketika lebaran kemarin, aku lebih mengedepankan logikaku.
dalam satu sore ini aku harus memplaning silaturahim ke rumah guru-guruku, kalau bisa harus mendapatkan lebih dari 2 rumah untuk dikunjungi.
yap, benar. aku bahkan masih memiliki banyak waktu untuk mengunjungi 4 rumah sekaligus dalam satu sore ini.
2 guru SD, 1 guru SMP, dan 1 guru SMA.
namun, sampai rumah, aku benar-benar merasa ada yang kurang dalam perjalananku sore tadi, aku merasa aku ingin mengulanginya kembali.
ada rumah 1 guru SDku, yang ingin kukunjungi kembali pada saat itu,
beliau sangat dekat denganku, namun aku hanya setengah jam di sana.
beliau memang sebelumnya menyuruhku untuk sholat maghrib di sana, namun aku menolaknya karena alasanku yang sok efektif, yang ingin mengunjungi 1 rumah lagi sebelum maghrib tiba.
padahal jelas terlihat, beliau ingin aku lebih lama di sana.
ketika pulang, sampai aku mengendarai motorku, beliau dan aku masih saja asik mengobrol.
artinya kedua dari kami, sebenarnya masih ingin mengobrol lebih lama lagi.
karena kedatanganku ke sana juga setahun sekali, ketika lebaran saja.
benar-benar menyedihkan :(

contoh nyata yang kedua, masih seputar dengan seorang pengajar juga.
ketika hari ulang tahun SMAku, yang tentunya digelar hanya 1 tahun sekali.
aku datang dengan niat ingin bernostalgia dengan teman-teman dan guru-guruku, namun dalam hal ini aku lebih condong untuk bertemu dengan guru-guruku.
karena bernostalgia dengan teman melalui facebook, twitter, whats app, instagram pun bisa.
namun dengan guru? sangat terbatas, paling-paling cuma waktu lebaran dan facebook yang notabene terbatas juga.
aku bertemu 2 guru di sini, yang satu guru yang lumayan dekat dengaku, pernah juga aku posting tentang beliau.
yang satu lagi, guru favoritku :)
guru yang pertama, aku hanya memeluk dan mengucapkan "happy birthday" kemudian mengobrol sebentar. hanya itu. karena beliau mengurusi PMR!
guru yang kedua, ketika aku sms, beliau malah sedang kondangan
kemudian berlanjut dengan sms, kemudian ingin ketemuan di sana.
satu sisi, aku menemani temanku untuk menonton konser, sebenarnya aku juga.
tetapi di sisi lain, aku lebih senang jika bertemu dengan sang guru dan menghabiskan waktu dengan beliau.
pikirku, aku akan menemui beliau ketika sang penyanyi sudah menyanyikan beberapa lagu, baru aku akan ke sana.
namun, ketika aku menoleh ke tempat dimana beliau berada, beliau sudah tidak ada di sana, ketika aku sms, beliau bilang sudah pulang.
benar-benar sangat menyedihkan.
karena lebaran kemarin aku tidak berkunjung ke rumah beliau :(

aku lebih mengedepankan sisi kefektifanku lagi!
itu kesalahan terbesarku!
padahal, ketika kejadian yang pertama, aku sudah benar-benar menyesal dan tidak ingin mengulanginya lagi.
kenapa aku masih mengulanginya?

› Read More

Thank You So Much

ini salah satu foto yang ku ambil di laptop salah satu teman sekelasaku, Dessy.
my chairmate sekaligus my best friend.
kenapa aku bisa mengambilnya? karena aku sedang bersama dengan laptopnya ketika aku memosting ini.
why?
cause I lost my laptop and I must do my homework!

aku berada pada posisi yang menyebabkanku tidak bisa bergerak sama sekali.
I'm stupid! yang bisa membantuku belajar dan mencari tugas adalah Laptopku.
I love blogging! hobi yang membuat stressku meredam, dan tentunya membutuhkan sebuah Laptop.
Make ppt! satu-satunya tugas andalanku ketika berada dalam group, hanya itu yang bisa ku lakukan, dan kini tanpa Laptop? huh..

aku seperti bukan Kharisma Widyastuti ketika aku tidak bersama Lepong (sebutan untuk Laptopku).
Aku tidak bisa apa-apa tanpa barang itu, hidup serasa hampa, waktu luang terbuang sia-sia, menghambat proses belajarku yang memang lambat, mengerem hobiku, dan masih banyak lagi..

kalian tahu, betapa sibuk dan stressnya mahasiswa semester 3, ini masih semester 3!
tugas sudah bejibun, presentasi sudah tidak bisa dihitung banyaknya, lalu bagaimana dengan nasibku?

"suatu hari ketika aku sedang duduk terpuruk di dalam sebuah lubang nan dalam, tanpa semangat hidup, tidak ada suara, benar-benar hening, tidak ada tanda-tanda kehidupan di sana, lalu datanglah uluran tangan halus yang kemudian menyelamatkanku. Ternyata dia adalah temanku."

sepenggal kisah di atas mengajarkan kita bahwa, dalam keadaan apapun, kapan pun kita membutuhkan bantuan, seorang 'teman' akan dengan senang hati menolong kita.
jangan pernah takut, resah, gundah gulana, atau apapun. lihatlah sekeliling. masih ada banyak 'seorang teman' yang dengan rela menolong kita.

Inti dari postingan ini, aku hanya ingin mengucapkan Big Thanks  untuk temanku Dessy Rossita nomor absen 6 kelas Kp-B Politeknik Negeri Semarang :D
meminjamkan sebuah Laptop selama hampir 2 minggu, (bagiku yang maniac dengan Internet) akan sangat menyedihkan. temanku yang satu ini bahkan rela meminjamkannya begitu saja untukku.
untukku..
She really know me so well.
once again,
Thank You So Much..

› Read More

Jerawat!!

OMG!
look at this picture.
She's an ugly girl!
and u know that?
It's me!

coba lihat dengan jelas
coba lihat lebih teliti lagi,
kalian menemukan sesuatu?
ya! jerawatku!

aku tumbuh dewasa dengan tidak wajar.
aku memiliki hormon yang tidak normal atau mungkin aku satu dari beberapa orang yang memiliki kelebihan kandungan minyak pada wajah.
sehingga aku tidak pernah lepas dari serangan jerawat yang menyerangku setiap saat.
jika satu dari jerawat di wajahku mati, maka akan tumbuh lagi di lain tempat dengan jumlah lebih dari sebelumnya.
dan itu sudah terjadi berulang-ulang. hampir setiap tahun, bulan, hari, jam, menit, detik.
OMG!
aku tidak tahu kapan ini  berakhir.

ya, aku tahu, tidak ada orang yang sempurna.
bukan berarti aku ingin sempurna.
aku hanya ingin normal.
aku hanya ingin seperti teman-teman yang lain.
yang tidak pernah mempermasalahkan all about jerawat.
dan satu lagi, aku juga tidak mau dalam kurun waktu yang lama, aku menjadi bahan cemoohan anak laki-laki.

masalah utama yang sebenarnya adalah jerawat membuat kadar kePeDeanku menurun drastis.
sedrastis, bagai jatuh dari wall panjat tebing setinggi 17 meter di belakang gedung akuntansi, polines..

haha, sungguh sangat ironis.. -^^-

› Read More

ikhlas jadi cewek?

"sudah ikhlas jadi cewek?"
kata bu embun dosen etika jasa pelayanan keuanganku di polines.
dalam hati aku menjawab "BELOM!"
aku anak perempuan yang agak sedikit tomboy.
rambut sepanjang ini tidak bisa menutupi kelakuan kecowokanku.
karena latar belakang lingkungan sekolahku,
dan karena kakak laki-lakiku berada tepat di atasku.
serta kedua orang tuaku yang tidak terlalu menyukai cewek yang berlebihan.
karena faktor-faktor itulah yang mendoktrinku selama ini.
alhasil anak perempuan itu tumbuh dewasa menjadi anak gadis tomboy.
entahlah..

bahkan aku sampai pernah memangkas rambutku pendek ala harajuku.
keseharianaku aku memakai kolor kemana pun aku pergi (kecuali sekolah/kuliah)
memakai sepatu kets, tidak beranting, suka memakai kaos, dan lain sebagainya.
hal lazim yang dilakukan oleh anak gadis pada umumnya, tidak aku lakukan.
lagi-lagi, entahlah..

kemudian, ketika meginjak semester 3, di perkuliahanku terdapat makul mengenai etika,yang mana kami dituntut untuk belajar berdandan karena nantinya kami mungkin saja di tempatkan di front office.
yah.. pendidikan mengenai berdandan seharusnya memang harus dimulai dari dini.
kami ditugaskan untuk presentasi namun costum kami harus sesuai dengan etika di perbankan.
OMG!
aku sampai tidak bisa berkata-kata.
aku dan satu temanku akan tampil jadi yang pertama.

aku hanya memiliki waktu 1 minggu untuk belajar.
belajar memakai eye shadow, eye liner, blas on, maskara, atau apa pun itu yang berhubungan dengan alat make up.
aku belajar memakai wedges, karena nantinya aku akan memakai high heels.
aku sampai menangis kesakitan ketika alis mataku dicabuti agar rapi.
kemudian telingaku yang terus merengek karena berusaha keras ingin melepas benda yang mengganggunya.

kalau kalian melihatku, kalian akan tahu perubahan drastisku saat itu.
betapa munafiknya diriku.
ini bukan diriku, aku tidak tahu siapa roh yang memasuki tubuhku dan berlagak seperti itu?
itu bukan aku.
aku bukan orang yang seperti itu!

but, it's nice..
semua itu merupakan pelajaran bagiku.
aku perempuan! aku diciptakan oleh Tuhanku untuk menjadi perempuan.
Dia menghendakinya seperti itu.
maka aku akan berusaha untuk menjadi perempuan sesungguhnya.
demi Tuhanku.. Allah :)

› Read More

my fuckin' love

aku gadis biasa,
gadis yang selalu menunjukkan kesederhanaannya,
gadis yang tidak bisa berdandan maupun bertingkah feminim seperti gadis pada umumnya.
akulah anak gadis yang tidak mengerti cinta dan bodoh dalam menghadapi hubungan,
yang aku miliki hanyalah cinta tulus dari lubuk hati yang paling dalam.
cinta apa adanya, cinta yang tidak menuntut kesempurnaan.
namun.. mungkin sangat bertolak belakang dengannya.

kisah cintaku yang satu ini dimulai ketika aku duduk di kelas 2 SMA.
sebut saja si A, orang yang akan menjadi pemeran utama kisah romanceku kali ini.
dia adalah teman dekatku, kawan nongkrongku, dan rekanku ketika kami duduk di bimbingan belajar yang sama.

cerita lebih detailnya ada di postingan
http://coratcoretcer.blogspot.com/2012/04/kisah-cintaku.html

namun di sini aku hanya ingin membahas, mengapa cinta kami kandas di tengah jalan.
dia tidak menceritakan detailnya, kami putus seolah-olah karena disibukkan oleh kegiatan masing-masing.
seperti di postingan di atas.
namun tidak, setelah aku mengetahuinya.
dia menyukai orang yang feminim, orang yang selalu memberi perhatian padanya, dan orang yang selalu menganggapnya ada.
aku sama sekali bukan orang yang feminim, lebih tepatnya aku anak tomboy.
aku bukan orang yang selalu berkutat dengan message di HP.
dan posisiku saat itu adalah aku merasa tidak enak dengan temanku yang aku sebut si C di postinganku.

kalau dia tidak menyukai orang tomboy seharusnya dia tidak usah repot-repot mendekatiku, tidak usah dengan setengah hati menembakku, dan menyerahkan waktunya untukku.
seharusnya dia harus hentikan sedari awal.
aku menyukainya karena "witing tresno jalaran soko kulino"
dan dia menyukaiku karena memang tidak ada yang lain? atau pelampiasan untuk si C?

aku tahu, kami tidak akan bersatu kembali, (kecuali kehendak Allah)
dia sekarang sudah menemukan bidadarinya kembali, seorang calon bidan yang dia inginkan dari dulu.
sedang aku? hanyalah calon bankir yang bodoh.

ya Allah ya Tuhanku,
aku hanya ingin dia bahagia, bahagia bersama calon istri idamannya.
dan jangan biarkan aku memberinya doa yang buruk atas jalinan kasihnya bersama kekasihnya.

never mind I'll find, someone like you :)

› Read More

my blog my diary

aku mengetahui dan mulai membuat blog ketika aku menginjak kelas 1 SMA.
teman dekatku yang sekarang menjadi sahabatkulah yang memperkenalkan aku dengannya.
awalnya aku sama sekali tidak mengerti, tidak paham, dan tidak tahu apa yang harus aku perbuat dengan blog baruku itu.
aku membiarkannya begitu saja, sampai aku naik ke jenjang berikutnya, yaitu kelas 2 SMA.

aku tidak menyangka takdir apa yang diberikan oleh Tuhan untukku.
Dia amat menyayangiku hingga aku diberi cobaan yang membuatku terperosok ke dalam sebuah masalah yang sangat menyiksa bagiku.
kemudian aku mencurahkan semua isi hatiku ke dalam blog.
semenjak itu, blog menjadi kawan dekatku, dia adalah pendengar setiaku.
dia tidak hanya mendengar cerita burukku saja, dia mendengar semua cerita tentangku.
tentang semua yang ku tulis dan ku curahkan.

aku memosting semua kisah hidupku di sana, semuanya.
apa yang aku dengar, apa yang aku lihat, dan apa yang aku rasakan.
memosting artinya meng'share' ke seluruh lapisan alam semesta.
tetapi maksud mengapa aku membaginya ke dalam blogku bukan menginginkan para visitor membacanya.
aku tidak bermaksud menarik pengunjung dengan postinganku, aku hanya ingin berbagi cerita dengan kawan dekatku ini, blogku.
karena, blogku diariku.
my blog my diary :)

blogku masih jauh di bawah dari kata sempurna maupun excelent.
aku sadar itu.
kemudian menginjak pada liburan setelah Ujian Nasional.
aku mulai belajar mengedit, dan itu banyak menghabiskan waktu liburanku.
never mind, daripada menganggur dan hanya duduk termenung di dalam kamar.
dan aku juga sadar editan blogku, sama sekali tidak sebaik dari blog-blog yang aku lihat pada umumnya.

dan satu-satunya alasan mengapa aku tetap blogging, adalah karena blog adalah kawan terdekatku.
ada banyak cerita yang tidak aku ceritakan kepada siapapun, namun aku posting ke dalam blog.
dia adalah sarana untuk mencurahkan semua yang ada di dalam hati ini.
dia adalah kawanku, walau jauh dari kata sempurna tetapi aku janji aku tidak akan membiarkannya terbengkalai begitu saja.
I love my blog, 'cause my blog is my diary.

› Read More