Kamis, 29 November 2012

Maklum ada batasnya

"maklum" hampir seperti saudara kandung dari "sabar"
dimana maklum digunakan untuk memaklumi alias membiarkan suatu hal karena alasan tertentu.
namun, sama halnya dengan sabar.
maklum memiliki batas. maklum jelas ada batasnya.
atau mungkin karena aku tidak mampu / tidak bisa bertahan dengan situasi ini, hingga aku mengatakan..
Maklum ada batasnya!

"Oh.. orang ini seperti ini. maklum lah dia kan ... "
"Oh, jadi kayak gitu, maklum deh kalo ... "
"Oh, gitu ya. Oke deh, brati kamu orang yang ... "
Dan lain sebagainya

Maklum adalah satu tindakan yang patut kita maklumi ketika salah seorang sedang tidak mampu melakukan / memang seperti itu adanya.

Contoh kasus.
Salah seorang teman sedang super sibuk dan tidak mampu membereskan semua barang-barangnya yang berantakan. Dia disibukkan oleh tugas yang menumpuk hingga tidur adalah hal yang paling menyenangkan buatnya.
Ok, Fine! Dia sibuk dan tidak bisa lepas dari kata berantakan.

Salah seorang teman memiliki watak "bullying". Entah menjatuhkan mental, kepribadian, dan segala hal. Anak-anak pendiam dan gampang diinjak-injak adalah korban utamanya.
Ok, Itu memang watak mereka sejak lahir.

Namun, aku akan menyanggah dari wacana tersebut di atas.
Yang pertama, baiklah.. tugasmu adalah alasanmu. Tetapi, bisa kan lihat situasi dan kondisi seseorang di sampingmu. Kamu tidak boleh hanya menginginkan orang peduli dan kemudian memaklumimu. Kadang kala kau juga harus peduli dengan orang di sebelahmu. Lihat, bahkan dia tidak bisa menggunakan meja, lihat dia sampai harus mengerjakan tugasnya di atas kasur. dan lihat kau membuat geraknya terbatas untuk melakukan hal-hal kecil. Walaupun tugasnmu banyak, tidurmu kurang, dan pikiranmu penat. Tidak bisakah meluangkan waktumu 1 menit saja untuk membereskannya?
Temanmu memaklumimu, kau juga harus menghargainya. Karena dia ada, dalam satu ruang bersamamu.

Yang kedua, baiklah.. itu watakmu. bahkan mereka tidak bisa mengubahnya. itu jalan pikiranmu bahkan mereka tidak bisa mengerti. apa pun itu. ku mohon. bullying haram hukumnya. apa kau pikir kau yang terbaik, hingga membully temanmu sendiri sampai seperti itu. fine! mereka memaklumi kepribadianmu.. tetapi kamu sendiri tidak melakukan hal yang sama terhadap mereka. apa itu fair? stop bullying!
hentikan untuk menghancurkan mereka!

akhir kalimat
maklum, sabar, atau apapun itu.. semua ada batasnya! karena kita hanya manusia biasa yang tidak sesempurna itu untuk mengatakan bukan sabar/maklum namanya kalau ada batasnya :)

Kamis, 15 November 2012

Drawing

Tidak menyangka dan tidak terduga,
Aku benar-benar dibius oleh "art", oleh SAI, dan PS.
Sejak kapan aku menggulati bidang ini?

Teringat ketika aku masih kelas 1 SMA, pada pelajaran ketrampilan menggambar, aku selalu minta kakak perempuanku untuk mengerjakan PRku itu. :P
Aku sadar diri, aku tidak bisa menggambar (atau mungkin aku saja yang malas untuk mengerjakan)
Ketika ulangan menggambar pun aku menggambar "seekor burung" yang tidak jelas mana badan dan paruhnya. :D

Menginjak kelas 2, aku tidak tahu, aku ternyata bisa menggambar.
Ketika disuruh menggambar tumbuhan, aku hanya menggambar ranting-ranting kecil dengan sedikit daun.
Aku ternganga ketika gmabraku itu mendapat nilai 8.
Kemudian ketika ulangan menggambar, aku bingung ingin menggambar apa.
Kalian tahu apa yang aku gambar?
"Uchiha Sasuke" lah yang aku gambar, dan aku dibuat syok, karena lagi-lagi aku mendapat nilai 8. :')

Kenapa bisa seperti itu?
Apa ini bakat?
Apakah dari keturunan?
Maybe..
Tetapi kurasa ini berkat karena aku sering mencorat-coret dan menggambar bagian belakang buku tulisku ketika pelajaran. XD

Baiklah, ini adalah beberapa gambar yang aku tracing dengan SAI.

Mbak Atif Winda

Kakak Jue Jaynee
Revii
Debyy
Lukmaan

Kemudian, ini adalah gambar yang aku sket kemudian coloring with PS.

Dessy
Aku
Diaas
Bibip

Minggu, 11 November 2012

My Teacher My Hero


Guru . .
Guru adalah orang tua kedua ketika kami berada di bangku sekolah.
Tujuan dari seorang Guru hanyalah satu.
Tidak lain adalah mencerdaskan kehidupan bangsa.
Sesuai yang tercantum pada pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.
Meskipun hanya satu. Namun itu merupakan beban yang sangat berat untuk dapat mewujudkan tujuan mereka tersebut.
Betapa hebatnya mereka.

Guru . .
Guru adalah alat penuntun bagi anak didiknya.
Mulai dari membuat kami bangun, merangkak, berdiri, melangkah, berjalan, dan kemudian berlari untuk mencapai apa yang kita inginkan.
Terima kasih Guruku . .

Guru . .
Guru mempunyai tugas yang amat mulia.
Guru mendidik anak didiknya dimulai dari mereka yang dulunya belum bisa berbuat apa-apa, menjadi mereka yang bisa berbuat baik kepada orang-orang yang membutuhkan.
dari mereka yang dulunya bukan siapa-siapa, menjadi seorang yang amat sangat dibutuhkan oleh orang lain.
dari mereka yang dulunya belum mempunyai apa-apa untuk bekal di masa yang akan datang, kini mereka hampir mempunyai segalanya yang mereka ingin dapatkan.
Engkau benar-benar berjasa . .

Guru . .
Guru adalah orang yang harus kami hormati.
Karena Guru dengan sabar membimbing kami menjadi lebih baik, mengajarkan tentang segala hal, dan membukakan mata kami untuk mengejar mimpi.
Engkau yang terbaik . .

Guru . .
Kami anggap Engkau sebagai pedoman dan pijakan untuk kami melangkah lebih jauh.
Tanpa Engkau, kami tidak akan bisa melawan kerasnya kehidupan.
Tanpa Engkau, kami tidak akan bisa membalas budi kepada orang tua kami.
Tanpa Engkau, kami tidak akan tahu kemana arah jalan yang akan kami lewati.
Tanpa Engkau, kami bukanlah siapa-siapa.
Tanpa Engkau, kami tidak memiliki apa-apa.
Tanpa Engkau kita hanyalah seongok bocah yang tidak berguna.
Semuanya tidak akan bisa berjalan, tanpa Engkau..
Guruku . .

Untuk itu, sediakanlah waktu untuk mengingat jasa-jasa mereka.
Ingatlah jasa-jasa mereka ketika mereka mengajarkan kepada kita membaca, menulis dan menggambar.
Ingatlah jasa-jasa mereka ketika mereka membuat kita pintar, cerdas, sehingga kita tidak terlalu bodoh untuk dibodohi.
Ingatlah jasa-jasa mereka ketika mereka membopong kita untuk lebih mandiri tanpa harus bergantung pada orang lain.
Ingatlah jasa-jasa mereka ketika mereka menuntun kita untuk lebih berani dalam mengambil keputusan dan lebih berani mengahadapi kehidupan di luar sana.
Ingatlah jasa-jasa mereka ketika mereka menggembleng kita mati-amtian hanya karena kita sedang dihadapkan oleh Ujian Nasional yang mengancam nyawa masa depan kita.
Ingatlah jasa-jasa mereka, ketika mereka sealalu berdoa untuk kita, agar kita kelak menjadi orang yang berguna bagi nusa dan bangsa, bagi kedua orang tua, bagi siapa saja yang membutuhkan kita.
Ingatlah mereka . .

Sediakan waktu pula, untuk berkunjung ke rumahnya.
Melepas kerinduan bersamanya.
Betapa bahagianya Beliau jikalau ada anak didiknya yang mereka didik beberapa tahun yang lalu, datang mengunjungi gubuk kecilnya.
Sambil melempar senyum Beliau akan menyambut kedatangan kita, mempersilakan kita duduk, dan menanyakan kabar kita.
Apakah semuanya baik-baik saja?
Tenang, Beliau akan mendengar cerita apa saja yang keluar dari mulut kita.
Entah itu berita baik maupun  berita buruk sekalipun.
Bagaimanapun kita, Beliau akan tetap bangga dengan anak didik mereka.

Kita pun juga bangga bukan?
Memiliki seorang Guru yang layaknya seorang Pahlawan yang penuh dengan jasa yang tidak bisa kita bayar dengan apa pun.
Terima Kasih Guruku . .

Guruku . .
Engkaulah Pahlawanku.
My Teacher is My Hero :')

Ku persembahkan video ini untuk Guru-guruku tercinta.
My Teacher My Hero, klik di sini

Jumat, 09 November 2012

tracing pak dosen

Dulu aku masih belum mahir soal tracing..
Sejak aku ketemu kakak Heru, aku sudah agak lumayan sama tracing..
Terimakasih kakak..

Pada malam ini juga, sehabis aku memutar video tutrialnya kakak Heru, aku langsung memulai tracing seperti yang sudah dijelaskan di video tersebut.

Bingung bercampur penasaran..
Rasanya ingin memulai, namun belum menemukan target yang tepat untuk dijadikan korban :D
Kemudian sewaktu aku membuka halaman Facebook, pada kolom chat aku melihat Dosen Waliku sedang online.
Kemudian tercetuslah ide untuk menggambar beliau.
Aku mencuri foto beliau di salah satu album di akun facebooknya.
Dan..
Tetteeerrreeeettt,,,
Jebreet!
(sekitar setengah jam kurasa)
Aku berhasil menyelesaikan gambarku.

And this is it..
My art, try tracing with SAI..


Selasa, 06 November 2012

Cap Jelek

Ku mohon..
Jangan pernah men'cap' seseorang hanya dengan satu perbuatan jeleknya!
Dengarkan penjelasan dan alasan mengapa dia melakukannya.
Dia tidak akan mengulangi hal bodoh untuk kedua kalinya.

Kalian tidak akan pernah mengetahuinya dengan baik.
Jika kalian menilainya atas perbuatan jeleknya.
Ingatlah kembali perbuatan baik yang sia-sia dia lakukan.
Maka, kalian akan lebih memahaminya

Bad Person!
Kata-kata yang menjijikan yang memekakkan telinga.

Mengatakan bad person pada seseorang, bukan berarti kalian seorang good person!
Semua orang memiliki hal bodoh yang tidak sengaja mereka lakukan.
Khilaf bahasa Agamaku.

Memahami dan memaafkan mereka adalah jalan keluar yang indah :)
Bisakan?
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...