Jumat, 15 Juni 2012

nilai vs ilmu

aku tau, kalian juga tau, aku bukan mahasiswa yang mempunyai sesuatu yang lebih,
hanya pas-pasan, dan bahkan kurang,
nilai pas-pasan, ilmu pun pas-pasan :D

satu hal yang bisa kulakukan hanyalah berusaha, berusaha lebih rajin, berusaha lebih jujur, dan berusaha untuk tetap berdiri.

mereka mempunyai kelebihan, mereka lebih ketimbang aku, maka kuhadapi mereka dengan kerajinan,
mereka memiliki nilai yang tinggi, lebih tinggi ketimbang aku, maka kuhadapi mereka dengan kejujuran,
mereka lebih bisa ketimbang aku, maka kuhadapai mereka dengan tetap bertahan dan mencoba untuk berdiri.

[kisah nyata]
  • ketika ulangan, selalu ada kloter 1 dan 2, jika minggu ini kloter1 maka minggu besok kloter 2, dan akan tetap terus seperti itu, namun, aku yang tidak lebih ini, justru selalu mendapatkan kloter 1, aku yang "sok tegar" atau memang aku yang tidak paham mekanismenya -__-" alhasil, mendapat nilai berapa pun aku akan terima karena memang itu batas kemampuanku.
  • ketika ada tugas proposal/laporan, kebanyakan dari mereka "copas" dari awal hingga akhir, mereka mendapat kesan baik waktu pertama ketimbang aku yang mencoba untuk bikin sendiri dan sama sekali tidak tau apa yang aku buat :D
  • ketika ada tugas kejar setoran yang tidak akan bisa dikerjakan hanya dalam waktu beberapa hari saja, hampir satu kelas "copas" dari pekerjaan kakak kelas, atau "copas" dari contoh, yang aku lakukan malah mencoba mengerjakan sendiri sesuai transaksi yang aku buat, walau aku tau benar jurnal penyesuaian dan sampai akhir aku salah total :D
  • ketika ulangan, aku tau aku yakin aku jamin aku mendapat nilai 0 lagi, aku sudah mengerjakan sesuai di buku, aku masih ingat betul, aku bahkan mengerjakan dengan semangat, namun hanya kesalahan kecil di awal membuat aku paham aku akan mendapat nilai 0 lagi, kenapa aku bilang "lagi" ? karena aku juga pernah mendapatkannya ketika ulangan dadakan :D
kesimpulan apa yang bisa diambil?
ku pikir, tidak apa-apa mendapat nilai jelek, pekerjaan yang salah total, atau memang dipandang orang "kurang"
ku pikir semua itu tidak masalah, yang penting kita tau di mana letak kesalahan/kegagalan kita itu, dan kita tidak akan terjerumus ke lubang yang sama lagi bukan?

walaupun kita tidak dapat mencerna ilmu yang satu, sebenarnya kita mencerna ilmu lain, dari kegagalan kita itu :)

5 komentar:

  1. akku ra copas lho...
    wakakakkakak

    BalasHapus
  2. TOP BGT mbak, sama halnya seperti sya, tapi kalau sudah kepepept suka copas saja mbak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. iyaa sama, tp selalu ada temenku yang ngingetin aku buat bikin sendiri :)
      makasih udah berkunjung :)

      Hapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...