Sabtu, 17 September 2011

kos vs rumah

aku kuliah di semarang yang otomatis jauh dari rumahku, kendal.

dan otomatis juga harus kos, kalau pun laju akan lebih merepotkan ketimbang kos.
sudah 2 minggu aku kos, dan aku mulai mengerti.
aku mulai sadar untuk bersyukur.
selama di rumah, aku masih belum sering untuk bersyukur, tapi kini aku sadar.
rumahku yang sederhana itu memang patut untuk disyukuri.
karena rumahku istanaku.
intinya rumah lebih baik ketimbang kos yang serba terbatas.
di kos aku tidak bisa sebebas di rumah.
air terbatas, kompor + wajan terbatas, tempat untuk mengeringkan pakian juga terbatas, ada jam malam, ada piket, tidak ada air dingin, air panas terbatas, TV kecil + buram lagi, KM kecil + harus mengantri, Bed + kamar kecil, banyak nyamuk pula.
coba bandingkan ketika aku mudik ke kendal.
rasanya seperti 'ihh, ihh' #plak!
rasanya seperti menemukan jalan keluar di dalam goa yang gelap gulita.
rasanya seperti menemukan sumber air di dalam gurun pasir yang panas.
rasanya seperti bertemu teman lama yang sudah bertahun-tahun tidak pernah ketemu.
haha,
di rumah, tersedia banyak air, makanan sudah siap saji, tidak perlu mencuci ataupun menyetrika, air kulkas melimpah, TV rada gede + bening, tidak perlu mengantri KM, kasurku lebar + empuk lagi, nyamuk?? lewat.. :D
dasar gue yang anak bontot, tentu masih sering mengeluh dengan kehidupan baruku ini.
mana bisa langsung beradaptasi seperti itu >_<
tapi mau bagaimana lagi, ini semua adalah tuntutan hidup, wkwk :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...